JAKARTA (DP) – Niatan Daihatsu menjadi bagian dari kurikulum pendidikan kejuruan bidang otomotif dinilai bisa meningkattkan mutu para alumninya, sekaligus memberikan peluang kerja bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selepas tamat sekolah.

Seperti dikatakan Technical Service Division Head ADM, Ahmad Syaufi, kurikulum Daihatsu di SMK telah direstui Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo pada tahun 2011 lalu. Dia menambahkan, kondisi kurikulum SMK bidang otomotif kini sudah tidak sesuai dengan praktik di dunia otomotif yang senantiasa berkembang.

Meski begitu, sasaran kurikulum Daihatsu baru sebatas di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Rencana ke depan proyek ini akan merambah ke Jawa Timur dan Jakarta.

“Ini merupakan tugas Daihatsu untuk turut mencerdaskan putra-putri bangsa, karena Daihatsu ingin membangun semangat cinta bangsa bagi seluruh SDM Daihatsu,” papar Ahmad.

“Daihatsu merupakan salah satu gerbang sukses bagi rekan-rekan lulusan SMK yang ingin berkarir dan menjadi bagian dari kebanggaan atas prestasi Daihatsu di Indonesia maupun di dunia,” lanjutnya.

Metode pelatihan penerapan kurikulum Daihatsu dilakukan dengan memberikan bimbingan kepada guru SMK binaan. Hal ini bertujuan agar nantinya kurikulum dapat tersampaikan dengan baik. Diterangkan Ahmad, per tahun Daihatsu akan membina tiga hingga empat angkatan guru dengan masing-masing angkatan terdiri dari 15 guru.

Diharapkan langkah tersebut menjadi salah satu faktor penyemangat bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki standar kualitas SDM di tingkat dunia. Upaya ini juga membutuhkan keseriusan bagi masyarakat yang ingin memperoleh kesempatan (khususnya level pendidikan SMK) yang bisa diraih hingga memiliki kesempatan berpendidikan lebih tinggi lagi. [dp/KUH]